TING! Lift pribadi berhenti di lantai penthouse. Rain melangkah keluar. Jemarinya yang panjang dan masih ada noda tinta pulpen dari rumah sakit terangkat santai ... lalu menyentuh sensor fingerprint di sisi panel pintu. BIP. Ceklik. Pintu otomatis terbuka dengan suara halus. Liora muncul, dengan apron lucu tergantung di pinggang. “Eh … kamu balik lagi?” tanyanya sambil menyeka tangan dari sisa bumbu. Rain memberi senyum kecil, seolah semuanya normal. “Iya. Ada yang ketinggalan.” Liora mengangguk pelan tanpa banyak tanya. Rain melangkah ke dalam, padahal jujur ... dia bahkan nggak tau apa yang harus dia cari. Matanya menyapu sekeliling, lalu terhenti di meja dapur. Ada panci, bumbu-bumbu, dan satu piring yang sudah mulai ditata. Yes, cuma satu. Satu piring. Buat dia sendiri. Ra

