Halaman depan mansion Ardhanasatya masih diterangi cahaya taman otomatis. Rain baru sampai, baru saja melepas sepatu. Langkahnya berat, tubuhnya terasa lelah. Bahkan tawa kecil yang sempat keluar waktu Lily memaksa dia ikut challenge tadi, sekarang terasa hambar. Semua yang ada di kepalanya cuma satu nama yang nggak bisa dia hapus. Rain membuka kulkas, mengambil botol air putih, lalu meneguknya langsung dari leher botol. Tegukan pertama dingin. Tegukan kedua … pahit. “Video kamu viral, tuh.” Suara Hera terdengar dari arah dapur. Tangan kanan sibuk menuang air panas ke cangkir madu. Rain mengerutkan dahi. “Video apaan?” “Dance T0kTok mesra sama Lily,” jawab Hera santai, tanpa drama, tanpa nunggu. Dia menggeser ponselnya ke meja dapur marmer, tepat di depan Rain. “Ini, liat. Satu jam ya

