“I want you, right now.”
Rain berdiri cepat, menarik celana dalam Liora turun set! Sebelum melepaskan celana dan boxernya sendiri. Miliknya langsung menyembul angkuh, keras, tegang, dan … besar. Ujungnya sedikit berkilat karena pre-c.um
Rain membelah kaki Liora lebih lebar lagi di atas meja.
Tapi sebelum dia menekan ujung miliknya ke pintu masuk itu, dia berhenti. Tatapannya dalam, emosinya meledak tapi tercekik.
Tangannya gemetar saat dia menahan posisi itu.
“Bilang kamu cinta aku,” bisiknya.
Liora mematung.
Rain masih menatapnya. “Kalau kamu nggak bilang … aku nggak bisa lanjutin ini.” Suaranya pelan, terputus. “Karena seperti kata aku dulu … kamu harus serahin kehormatan kamu cuma ke cowok yang kamu cintai.”
Liora menggigit bibirnya keras. Air matanya turun makin deras. Apa dia
