Kadang cinta tidak bisa menghalau pertengkaran, tetapi cinta mampu mengembalikan kedamaian. . . Sakti bingung mendefinisikan perasaannya ketika melihat sosok Perwira Bagaskara, yang katanya itu adalah ayah kandung Sakti. Mungkin karena baru tahu di saat usianya yang sudah sedewasa ini, jadi terasa cukup hambar. Meski begitu, Sakti tidak mengartikan bahwa dirinya tidak senang dengan pertemuan itu. Lain halnya dengan Sakti, Pak Wira sampai menangis, memeluk seorang putra yang telah dilahirkan oleh wanita terkasihnya. Kisah cinta orang tua Sakti sepertinya sangat menyayat, dengan kondisi saling mencintai, tetapi tidak bisa saling membersamai. Punggung Sakti diusap-usap. Beliau lalu berterima kasih dan meminta maaf. Terima kasih sudah tumbuh dengan baik, sudah menjadi sosok Sakti yang