72 | Rumah Tangga Sesungguhnya

1300 Kata

Oh, gini rasanya? Saat kamu kesal karena aku mengundur jadwal kemesraan kita. . . "Duh, kalo aku jadi Mas, udah aku jambak brutal itu kepala ibunya Pak Jean. Sampe pitak sekalian." Kesal, Bestie! Hanya dengan mendengar ceritanya saja Cely sudah emosi. "Biar bagaimanapun beliau itu orang tua." "Ya, biarin aja, Mas. Biar semakin dekat sama ajalnya kalau bisa. Aneh, deh. Masa Mas masih mikirin itu di saat mama sendiri habis dibikin sengsara? Malah kalau cuma dibikin pitak doang nggak sepadan, tahu!" Mas Sakti malah tersenyum. "Aku, nih, ya, kalau amit-amitnya mamiku yang dijahatin kayak gitu ... duh! Berani, deh, aku geprek. Minimal harus sama-sama luka, jangan cuma mamiku. Enak aja!" Tangan Cely lalu diraih, digenggam dan ditarik ke dekat bibir, untuk kemudian Mas Sakti kecup-kecup

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN