Ayang Tembok

886 Kata

Tiba-tiba saja Ayara merasakan tubuhnya melayang, Nicholas menggendongnya ala bridal menghasilkan ekspresi terkejut Ayara dengan kedua bola mata dan mulut yang membulat sempurna. “Pak ... Niko,” gumam Ayara dan sang pria gagah yang menggendongnya tanpa kesulitan itu hanya menatapnya sekilas dengan sorot mata tajam. “Diem di sini, saya bawa kotak obat dulu!” titah Nicholas dingin setelah menurunkannya di sofa ruang televisi dan Ayara mengangguk kaku. Ayara melihat kedua telapak kakinya yang tertancap beling, beling itu berukuran kecil tapi rasanya sakit sekali. Tidak lama Nicholas datang dengan kotak perlengkapan untuk mengobati luka Ayara. Nicholas menarik kursi yang kemudian ia duduki di depan Ayara lalu menarik kaki Ayara dan ia simpan di pahanya. Jantung Ayara mulai over acting me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN