“Alana!” panggil Radhika lembut, pria itu menghentikan langkahnya. “Ya, Kak?” Alana menjawab tapi dengan fokusnya masih pada deretan pakaian yang tertata rapih dalam butik di mana mereka berada saat ini. “Aku pulang,” kata Radhika lagi, membalikan badan dan keluar dari sana. “Kak Radhi, tunggu!” Tentu saja perhatian Alana yang tadi hanya tertuju pada pakaian dengan label new arrival di butik itu kini terenggut paksa oleh Radhika. Bergegas Alana menyusul Radhika yang sudah melangkah menjauh. “Kaaaak.” Alana menarik tangan Radhika yang memegang banyak paper bag. Bukan hanya tangan yang Alana tarik yang penuh dengan paperbag tapi tangan Radhika yang satunya juga bernasib sama. “Tunggu dulu, aku belum selesai milih baju.” Radhika menatap malas Alana yang seharian ini belanja seperti k