Bara mengusap wajahnya kasar. Ini adalah pilihan yang sangat sulit baginya. Ia tidak mau kehilangan Freya, tapi di sisi lain, ia juga tidak bisa memutuskan Elisa begitu saja.
“Kalau misalnya aku putus dari Elisa, kamu mau nggak, pertahanin hubungan kita? Kita ubah semua perjanjian kita, kita jalani hubungan kita layaknya suami istri pada umumnya. Gimana? Kamu siap?” tanya Bara, sembari terus menatap Freya dengan lembut.
Dengan kepala yang masih tertunduk, Freya mengangguk kecil. Membuat senyum Bara langsung merekah seketika.
“Oke, kalau kamu setuju. tapi pelan- pelan ya. Aku gak bisa, kalau harus mutus Elisa sekarang juga sabar dulu ya,” ujar Bara, seraya menarik tubuh Freya ke dalam pelukannya. Kemudian ia kecup berkali- kali kening gadis itu, hingga membuat sang empunya tertawa keci
