Gelak tawa dan canda ria anak-anak Pak Abdullah semakin meriah ketika Bu Abdullah dan Imron, istrinya Imam serta istrinya Adit ikut bergabung dalam obrolan hangat itu. Mereka pun berpindah tempat ke gazebo yang biasanya dipakai kumpul-kumpul dan rapat keluarga. Di gazebo ini siapapun bebas berpendapat dan bebas bersikap dalam batas kesopanan. Boleh sambil duduk, tiduran atau berdiri senyamannya mereka. Bapak dan Ibu Abdullah telah menyatakan jika selama dalam gazebo ini semua bebas bicara tanpa harus merasa sungkan atau takut tersinggung. Mereka menyebutnya ‘Gazebo Demokrasi’ Pembahasan tentang calon suami Dhena menjadi topik utama. Namun pada akhirnya semua menyerahkan pada Dhena sendiri yang akan menjalaninya. Semua kandidat yang disodorkan mama dan kakak-kakaknya ditolak dengan tegas