Sementara Rizal yang sejak tadi penasaran ingin tahu siapa yang datang dan apa yang terjadi di luar kamar, keluar dari persembunyiannya. Saat ini dia berdiri di balik pintu kamar yang sedikit terbuka. Telinganya dengan jelas bisa menangkap semua pembicaraan dua singa betina yang sedang memperebutkan sesuatu yang tak jelas. "Ya, si Rico memang tinggal sama gue, tapi ternyata dia sengaja lu atur buat ngerayu gue dan menggasak semua harta kekayaan gua. Si Rico sesungguhnya hanyalah boneka dan pemuas syahwat liarmu saja kan? Si Rico ada dalam kendali elu dan si Andrean!" Elisa mencibir sinis. "Astaga! Elisa kamu jangan fitnah! Kita sama-sama satu tim untuk sebuah tujuan yang sama, walau memang masing-masing memiliki peran yang berbeda." Noviar berusaha menyadarkan. "Bulshit! Itu bukan fitna