Thea Yang Masih Memilih Tak Bereaksi.

1231 Kata

Kelopak mata Huda bergetar. Dia baru saja kembali sadar dan masih nampak begitu lemas, tetapi hal pertama yang dia lakukan hanya mencari wanita yang digadang-gadang adalah putrinya yang hilang belasan tahun lalu. “Orin ... meskipun kamu membenciku, dan ingin melampiaskan amarahmu, aku siap menerima hukuman tersebut. Tak peduli tubuh Papa memar, ataupun terluka, itu tidak sebanding dengan luka besar yang Papa berikan,” racau Huda. Reyza perlahan berjalan ke sisi gadis itu, lalu merunduk dan berbisik dengan nada memohon. “Thea ....” “Putriku yang malang.” Huda benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, karena terlalu bahagia atas berita yang dia dapat. “Kemarilah, Nak. Biarkan Papa melihatmu lagi. Papa sangat rindu.” Lanjutnya. Mendengar suara gemetar lelaki tua itu, Thea

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN