"Eh, kok pulang sih, Yami? Kamu marah sama aku karena bicara fakta soal Adikku sendiri?" Belva pura-pura terkejut mendengar ucapan Yami yang nada bicaranya terdengar pelan dan serak, ia tahu jika Yami sedang berusaha menahan tangisan dan air matanya karena tak mau semakin dipermalukan olehnya. Alter pun jadi merasa bersalah karena telah membawa Yami ke harapan kakaknya, seharusnya ia tak secepat ini berusaha menyatukan keduanya karena ia tahu bagaimana sifat kakaknya dan Yami yang berbanding terbalik 180°. "Baiklah, ayo kita pulang, Yami." "Kalian mau ninggalin aku sendirian di rumah sebesar ini? Aku takut." Siapa yang akan percaya jika perempuan sekejam Belva mengatakan takut di hadapan adiknya yang mengenal betul sosok Belva. Tak ada yang ditakuti Belva, malah banyak yang