Malam hari yang ditunggu pun tiba, Belva sudah berada dalam perjalanan menuju rumah Lorenzo, mobilnya berada di tengah-tengah, antara mobil pengawal yang ada di depan dan di belakang pengawalnya. Ia tak hentinya tersenyum licik sambil menggenggam gagang pisau yang sudah diasah sehingga semakin tahan dan lancip di ujungnya. Supir pun langsung bergidik ngeri saat melihat pisau di tangan bosnya lewat spion depan. Walaupun sudah bertahun-tahun bekerja dengan Belva dan sering melihat hal seperti ini, namun tetap saja ia merasa takut dan ngeri. Bagaimana pun Belva adalah perempuan walaupun kekuatannya tak kalah dari pria namun membayangkan bos yang sudah membiayai hidupnya dan keluarganya selama hampir sepuluh tahun membuat ia khawatir, ia pun sudah menganggap Belva seperti puterinya sendiri se