"Bagaimana keadaan Belva?"
Semua orang menoleh ke arah Aktha yang baru saja bertanya dengan tatapan terkejut, mereka bahkan tak menyadari jika Aktha dan Kat sudah datang karena larut dalam kesedihan akibat kondisi Belva saat ini. Kat sendiri sudah menghapus air mata di pipinya sebelum masuk ke dalam karena ia tak mau menambah beban pemikiran keluarganya akan cintanya yang tak terbalas.
"Masih sama seperti tadi. Tidak ada perkembangan."
"Bolehkah aku berdua saja dengan Belva di ruangan ini? Aku ingin membicarakan sesuatu pada Belva. Itu pun jika kalian memberikan izin."
"Tentu saja, Nak. Kau adalah Suami Puteriku, kau boleh bersamanya. Ayo semuanya kita keluar."
"Terima kasih, Ayah Mertua."
Aktha bersyukur memiliki keluarga yang baik dan mau mengerti dirinya. Yang lain pun langsung me
