"Dinda!" Panggil Juna dengan menggoyangkan lengan Dinda perlahàn, dipandang wajah Dinda yang meringis, menandakan ia sedang merasa kesakitan.
"Sayang, apa perutmu sangat sàkit?" Tanya Juna çemas, disingkapnya dress Dinda hingga terbuka sampai ke dadanya.
Diusapnya perut Dinda lembut.
"Apa terasa sakit?"
Dinda tidak menjawab pertanyaan Juna, ia masih memejamkan matanya dan mengatupkañ bibirnya.
Juna yang cemas mulai memikirkan satu hal.
"Sayang, apa di sini àda yang keluar?" Tanya Juna lembut karena setahunya jika wanita hamil terjatuh bisa menimbulkan flek bahkan pendarahan.
Karena Dinda tidak menjawab, Juna melepaskan celana dalam Dinda saking penasaran, dan cemasnya.
"Celanamu bersih, syukurlah itu artinya dedenya tidak apa-apa" Juna bergumam sendirian karena Diñda belum juga mau
