HARUS TERTUNDA Begitu Juna memarkir mobilnya di depan kampus, Dinda ingin langsung membuka pintu mobil, tapi tangan Juna menahannya. "Nggak salim dulu?" Tanyanya membuat Dinda nyengir kuda. "Lupa" sahutnya, diraihnya tangan Juna untuk dicium punggung tangannya. Kembali ia ingin membuka pintu mobil, tapi lagi Juna menahan tangannya. "Apa lagii Abang?" Tanya Dinda kesal. "Nggak butuh bekal ciuman lagi?" "Eehhh..kenapa sekarang Abang jadi segenit ini sih, hihihihi ... sudah terkontaminasi secara akut ternyata hahaha ... hmmmpp ...." Juna melumat bibir Dinda sesaat. "I love you Nyonya omes, ingat jangan larak lirik cowok lain, belajar yang benar jangan ngerumpi terus sama Dina, dan ingat rahasia rumah tangga jangan diumbar sama orang luar." "Siap Mr.Cool!" "Nggak bilang i love you too