Lily yakin, Des mulai bosan karena harus terus-menerus menghabiskan waktunya di rumah sakit. Kalau pun Des bisa jalan-jalan ke luar, nuansa yang Des dapatkan juga masih sama. Nuansa rumah sakit yang dipenuhi hiruk-pikuk pasien dan pengunjung, selain aroma obat yang seolah menjadi aroma tunggal di sana. “Kamu pasti bosan, yah?” tanya Lily. Di tangan kanannya ada semangkuk potongan buah apel. Lily sampai enggan menyuapkannya kepada Des, lantaran wanita itu yakin, Des pasti juga sudah bosan lantaran tiga hari terakhir, mereka selalu melakukan hal yang sama, termasuk menikmati potongan buah, di waktu senggang layaknya sekarang. Des menatap Lily dengan ekspresi yang tidak begitu bersemangat. “Enggak apa-apa. Pasti aku makan. Memang aku sudah bosan. Tapi demi kembali sehat secepatnya, aku akan