“Des, kamu sudah terlihat sangat sehat? Luar biasa!” Pak Bambang tersenyum lepas. Sebelah tangannya yang tidak memegang tas, menepuk pelan sebelah bahu lawan bicaranya.
Berbeda dengan Pak Bambang, Des dan Lily justru terlihat sangat tegang. Keduanya yang cenderung diam, hanya mengulas senyum yang terlihat sangat masam.
Kemudian perhatian Pak Bambang teralih pada sosok Lily. Ia menatap wanita itu dengan senyum yang lebih lepas. Pak Bambang yakin, alasan Des bertahan dan sampai sesehat sekarang, karena Lily. Pak Bambang paham, Des sangat mencintai Lily, terlepas dari Lily yang selama ini begitu mengayomi Des, meski hubungan keduanya berawal dari hubungan bos dan pekerja.
“Sukses kamu yah, Ly! Kalian luar biasa!” puji Pak Bambang kemudian dan kembali dibalas senyum oleh Lily yang masih te
