Raymond menghela napas panjang dan segera mengetik pesan balasan untuk Jessica. 'Baiklah. Kita akan bertemu di kafe Rainbow jam 7 besok malam.' Bahkan setelah pesan Raymond terkirim hampir satu menit, emosi pria itu tak kunjung reda. Dadanya yang mengembang kempis menjadi pertanda bagi Amara untuk tidak mengajak pria itu berbicara. Setelah melalui keheningan selama 10 menit Raymond akhirnya berbicara. "Maafkan saya yang masih terbawa emosi. Kamu pasti sudah lapar, tapi saya malah merusak suasana." Amara tersenyum. "Tidak apa-apa, Pak. Saya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini, jadi sudah tidak kaget lagi. Ayo kita makan karena saya sudah mulai merasa ngantuk." Raymond mengangguk dan mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. "Ra. Besok malam saya akan bertemu dengan Jess