Raymond langsung menyerahkan kantong belanja kepada Amara begitu dia tiba di apartemen. Dan gadis itu tampak malu-malu saat menerimanyaa. “Terima kasih, Pak. Maaf sudah merepotkan,” ucap Amara pelan. "Tidak perlu sungkan begitu, Amara," balas Raymond sambil tersenyum tipis. Amara menunduk, wajahnya memerah. "Kelihatannya Bapak lelah. Apa terjadi hal yang buruk pada hari ini?” tanyanya hati-hati. Raymond tidak langsung menjawab. Dia duduk di sofa dan mengusap wajahnya yang lelah. "Iya hari ini cukup buruk. Saya baru tahu alasan keluarga Hanna menginginkan saya menikah dengan Jessica. Ternyata ... demi klaim asuransi kematian," ujarnya lirih. Dahi Amara berkerut. "Klaim asuransi kematian?" Raymond mengangguk. "Iya. Demi klaim asuransi kematian Hanna, ternyata mereka sudah tahu soal ini