Perjalanan menuju kampus dari kediaman orang tua Raymond serasa panjang, sebab tidak ada yang membuka suara. Amara memikirkan nasibnya saat berada di kampus, sementara Raymond memikirkan apa yang akan Kelvin bicarakan padanya. Saat tersadar jika mobil Raymond melewati halte TransJakarta, Amara segera berteriak dengan nada panik. "Pak Raymond! Tolong hentikan mobilnya, saya mau naik bis!" Namun Raymond tak memedulikan teriakan Amara, dan tetap melajukan mobilnya. Menambah kepanikan yang dirasakan oleh Amara. "Pak Raymond ... tolong hentikan mobilnya. Saya sudah terlewat banyak dari halte," pinta Amara yang kini mulai menangis. "Saya tidak akan menghentikan mobilnya, kita akan berangkat bersama sampai kampus," ucap Raymond yang memilih untuk fokus kepada jalan yang ada di depannya. "Apa