Selasa (13.52), 20 April 2021 ---------------------- Nala tidak menyangka Aska menjadi orang pertama yang ditemuinya begitu tiba di rumah. Ini masih jam 2 siang, seharusnya Aska belum pulang. Tanpa ada rasa curiga—hanya hampa yang kian mencekik—Nala terus masuk melewati ambang pintu lalu berdiri beberapa meter di belakang Aska. Lelaki itu berada di ruang tamu, seolah memang menunggu. Dia berdiri membelakangi ambang pintu dengan tangan dilipat di depan dâda lalu berbalik saat menyadari Nala sudah di belakangnya. Oh, sangat dramatis. Dan jelas dibuat-buat. Namun kemarahan dalam mata itu bukan buatan, pikir Nala. Aska marah. Lebih tepatnya murka saat menatap Nala. Andai ini film kartun, mungkin wajah lelaki itu sudah memerah dengan kepalanya yang berasap. “Untuk apa kau menemuinya?” N