Selasa (13.40), 20 April 2021 ---------------------- Seolah ada alarm dalam kepalanya, Nala sudah melihat dan mengenali dua orang itu bahkan sebelum mereka menginjakkan kaki di luar restoran yang hendak dirinya dan Aska tuju. Pintu kaca restoran sangat jelas menunjukkan wajah mereka yang hendak keluar. Seperti gerak refleks, Nala langsung berbalik dan bergegas pergi. Tampaknya Aska tak menyadari kepergiannya namun Nala sama sekali tak peduli. Dalam pikirannya dia hanya harus bergegas. Sejauh mungkin dari mereka. Napas Nala tersengal saat ia akhirnya memelankan langkah lalu berhenti. Dia tak sadar bahwa tadi setengah berlari dalam usahanya menjauh dari sumber rasa sakit. Lalu tanpa bisa dicegah, matanya berkaca-kaca. Pedih di hatinya terasa menusuk dan seolah mengiris jantungnya. Kamu