"Mas, udah siapin nama buat dedeknya?" Saat Ancala telah dipindah ke ruang rawat inap, bukan di area bersalin. Konon, besok baru diperkenankan pulang. Tujuannya adalah untuk memulihkan kondisi ibu sebelum pulang, memantau kondisi ibu dan bayi, dan memastikan tidak terjadi masalah setelah melahirkan. "Udah." Sambil senyum, juga memikirkan bagaimana caranya dia menyampaikan perihal papa kepada Ancala. Galaksi genggam tangan itu. Wajah Ancala masih pucat, tetapi tidak seperti tadi saat bersalin. Sekarang sudah lebih baik. Puh, banyak tersenyum. "Spill, dong," katanya. Ancala menikmati lembutnya sorotan mata pak suami. Yang sesekali tangannya ini dikecup gerangan. Namun, dari sorot mata itu seperti ada kekhawatiran. "Mm ... Seruni Iris Semesta. Nanti dipanggilnya Uni. Suka?" Ancala senyum