"Papa, ini Cala dapet undangan orang tua murid di sekolah. Papa bisa datang, nggak?" Dulu, saat Ancala masih seragam putih abu. "Buat hari apa, Sayang? Eh, coba sini udangannya." Yang Ancala sodorkan. Dia pun duduk di sofa ruang kerja papanya. Malam itu. Ancala telah berpiama, pun papa juga sama. Bedanya, papa masih saja suka bekerja, padahal ini adalah jamnya orang untuk rehat. Ancala, sih, tadinya mau tidur, tetapi teringat dengan surat undangan dari sekolah. "Oh, besok, toh. Bisa, Cal." "Papa nggak ada meeting atau pekerjaan pentingkah?" Papa Tara senyum di sana. "Ada, tapi itu bisa di-reschedule. Kamu nomor satu." Sontak senyumannya nular kepada Ancala, papa memang begitu. "Oke, sip. Ya udah, Cala tidur duluan, ya, Pa? Ngantuk, nih." "Iya, Cal. Have a nice dream, ya." "Papa ju