60. Bertemu

1112 Kata

"Papa ...." Yang sudah di depan mata, tampak mengerjap-ngerjap sosok itu, yang kini sedang berbaring di brankar. Tak pelak, mata Ancala berkaca. Embun memenuhi pelupuknya. Tuhan .... Ancala menahan kuat-kuat rasa perih yang setibanya di sana menggerogoti hati. Dia tidak baik-baik saja melihat bagaimana kondisi papanya saat ini. Yang andai tidak ada papa, Ancala rasa dia tak punya siapa-siapa lagi, bahkan itu Galaksi. "Cal ...." Pelan suaranya, khas orang yang sedang sakit. Dan kenyataannya memang begitu. "Kok, di sini?" Lalu melirik Galaksi. Pria itu berdiri tepat di belakang Ancala, menatap tanpa ucap pada sosok Bapak Bumantara. Oh, bagaimana ini, Pemirsa? Ancala tidak kuat menahan laju air matanya. Terlalu perih, terlampau sedih. Sekian minggu tak melihat papa, terakhir kali saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN