99. Adik

1319 Kata

"Jangan tidur dulu," kata Galaksi, yang Ancala dengar dan itu membuatnya berdebar. "Mau ronde dua, ya, Mas?" Eh, pipi Ancala dicubit lama sambil bilang, "Pinter." Ancala meringis. Cubitannya pun telah Galaksi lepaskan, dia memakai--minimal kolor--untuk kemudian kembali rebahan. Sedangkan, Ancala cukup hanya dengan selimutan. Dia malas beranjak sekadar untuk pakai lagi bajunya. Sampai sini paham, kan, apa hal yang telah mereka lalui itu? "Sengaja, ya, mau mengalihkan topik malam ini?" "Emangnya apa?" Pura-pura tidak tahu saja, Bestie. Ancala sudah berusaha semaksimal mungkin agar terhindar dari omelan pak suami. Ya, gimana, ya. Mas Gala itu kalau soal Seruni saklek soalnya. "Tentang Uni." Tuh, kan. "Jangan aneh-aneh kasih pemahaman sama dia, dong, Cal. Itu, kok, sampe bilang pacar-p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN