Lika tersenyum senang karena akhirnya dia bisa berjalan di samping Killian, menyusuri kota London yang lumayan dingin malam itu.
Killian yang biasanya dingin dan tidak suka bepergian dengan orang lain, sekarang mengajak Lika secara khusus. Hal itu tentu saja terasa sangat spesial bagi gadis itu.
Setelah pembicaraan panjang berdua ketika Lika mengakui semua masa lalunya, gadis itu merasa lebih memahami Killian. Laki-laki itu jelas belum menginginkan hubungan apapun dengan lawan jenis dalam waktu dekat. Tapi bagi Lika, bisa dekat saja dengan Killian sudah merupakan keberuntungan yang di masa lalu bahkan tidak pernah Lika bayangkan akan menjadi kenyataan.
"Jadi kita akan kemana Tuan Muda?" tanya Lika penuh semangat.
"Berapa nilai ujian simulasimu ketika kamu diuji oleh para captain?" Kil
