"Kau boleh memanjatku!" Tiba-tiba Pangeran Serkan menarik pinggang Anelies, membiarkan pinggulnya merekat. Anelies sudah telanjang tidak memakai apa-apa sementara Pangeran Serkan masih berpakaian utuh dan minta untuk dipanjat. Kedua telapak tangan Anelies cuma mengais di permukaan d**a tebal Pangeran Serka karena gelisah merasakan bokongnya mulai diremasi tangan laki-laki. "Ayo ...!" Pangeran Serkan masih menunggu tindakan Anelies yang tetap tidak memiliki inisiatif untuk bergerak. "Pangeran Serkan ..." Anelies cuma menengadah dengan bibir sedikit terengah ketika menghirup udara dengan rasa kelu. Akhirnya Serkan tetap kehilangan kesabaran, pria itu segera merunduk untuk merampas bibir gadis belianya yang manis. Walaupun menyebalkan dan masih bodoh, Anelies tetap sangat manis untuk dini