Begitu tahu ada yang menukar botol minumannya Pangeran Serkan langsung memberi perintah untuk melacak siapa pelakunya. Tidak butuh waktu lama bagi Omar untuk menyeret pelakunya kehadapan Pangeran Serkan. Pangeran Serkan sudah duduk menunggu Syarfi yang baru didorong masuk oleh Omar. Dalam seumur hidupnya Syarfi belum pernah merasa ketakutan sehebat ini hanya dengan ditatap oleh Pangeran Serkan. Netra hijaunya memekat dalam seperti lentera api dalam gelap yang berkobar menyala-nyala penuh kemurkaan. "Maaf, ampuni aku Pangeran Serkan ..." Syarfi langsung bersujud di lantai dan menangis hingga menggigil. "Siapa yang menyuruhmu?" tegas Pangeran Serkan dalam pertanyaan dingin. "Saya benar-benar tidak tahu apa isi minuman tersebut, saya hanya menjalankan perintah Yang Mulya Seika." Sudah S