Sean menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah. Dia melepas napas dalam dan berat saat dia melihat rumah yang sudah cukup lama tidak datangi. Hari ini adalah ulang tahun Rara, mama Sean. Mau tidak mau, dia harus datang memenuhi undangan mamanya untuk makan malam di rumah orang tuanya. Selama ini Sean lebih memilih untuk tinggal di apartemen mewahnya, karena dia tidak pernah cocok dengan mamanya. Mereka selalu berselisih paham, yang membuat Sean semakin malas pulang. “Nyonya, Mas Sean udah dateng,” lapor seorang pelayan rumah mewah itu setelah dia membukakan pintu rumah untuk Sean. “Sean udah dateng? Cepet siapkan semua makanannya trus panggil bapak di ruang kerja,” perintah Rara pada asisten rumah tangganya itu. “Baik, Nyonya.” “Ma,” sapa Sean sambil menenteng sebuah paperbag