“Ell, kamu kenapa sih? Kenapa kamu tiba-tiba pergi? Apa ada yang belum kamu ceritain ke aku?” tanya Vira sambil duduk menghadap Ellena. Vira meraih tangan Ellena, “Ell, kamu percaya ama aku kan. Kamu gak perlu nanggung ini sendirian, Ell. Aku selalu ada di sini buat kamu, Ell.” Vira berusaha untuk membujuk Ellena agar mau kembali seperti dulu lagi, berbagi bebannya. Ellena menarik napas panjang. Dia menatap Vira, orang yang memang selama ini selalu mendukung dan memberinya semangat. Ellena menundukkan kepalanya. Dia sedang bingung, apa yang harus dia lakukan saat ini. Tapi tidak bisa dipungkiri juga kalau Ellena memang sedang membutuhkan teman bicara saat ini. Sejak kabur, dia semakin stres dan tidak bisa berpikir jernih seperti biasanya. “Sebenernya, aku abis ketemu sama mamanya Sean,