“Gimana Ell, udah belum?” tanya Vira lagi. “Udah.” “Hasilnya?” Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Vira yang sudah sangat penasaran pun memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamar mandi, karena rasa penasarannya sudah sangat akut. Vira melihat Ellena masih duduk di atas kloset sambil memegang dua benda di kedua tangannya. Sahabat baiknya itu menutup matanya rapat-rapat, tidak berani membuka matanya untuk melihat hasil tesnya sendiri. “Ell,” panggil Vira pelan. “Aku gak berani liat, Vir. Aku takut,” jawab Ellena sedikit terisak. Vira mengerti apa yang dirasakan oleh Ellena saat ini. Dia pun duduk berjongkok di depan Ellena lalu mengambil cawan di tangan Ellena dan dia letakkan di pinggir kamar mandi. Vira kemudian meraih alat tes kehamilan yang ada di tangan kanan Ellena. Dia