“Tidur?” Sean tidak menjawab apa yang di tanyakan oleh Ellena. Dia terus berjalan, bersiap untuk menyeberang jalan, kembali ke mobilnya. Tapi sayangnya, saat Sean menoleh ke samping, tidak ada Ellena di sebelahnya. Wanita itu masih berdiri di belakang Sean, sambil bengong seperti patung. “Buruan!” perintah Sean sambil meraih pergelangan tangan Ellena. “Gak mau! Lepasin!” Ellena memberontak sambil menggerakkan tangannya berharap akan terlepas. “Pak, saya gak mau! Saya bukan perempuan kayak gitu!” berontak Ellena lagi. Tapi Sean tidak peduli. Dia tetap mengajak Ellena menyeberang, untuk mendatangi mobilnya yang ada di seberang jalan. Sean sama sekali tidak peduli dengan protes Ellena yang berusaha lari dari dirinya. Ellena semakin panik. Dia tidak menyangka kalau pertemuannya dengan S