Ellena membiarkan Sean meletakkan kepalanya di pundaknya. Dia seolah bisa merasakan apa yang saat ini tengah dirasakan oleh Sean. Pasti hati ini terasa sangat berat untuk Sean. Sejak pertama Ellena bertemu Sean, pria ini selalu terlihat sangat kuat dan juga arogan. Sepertinya, apa saja rintangan yang ada di depan Sean, mampu dia hempaskan begitu saja. Tapi kali ini sangat berbeda. Sean seperti sedang sangat lelah dan lemah. Entah mengapa, Sean malah menunjukkan sisi lain dirinya ini pada Ellena. Bukankah, sisi lemah seorang pria, itu sangat dirahasiakan pada seorang wanita, apa lagi bawahannya. Ellena tetap duduk bersandar sambil menahan pundaknya agar tidak bergeser. Dia tidak mau mengganggu Sean yang sepertinya saat ini sedang tertidur di sampingnya. “Berat banget kayaknya idup Pak