“Ayo ikut aku!” ucap Sean bernada perintah pada Ellena. “Ki—kita mau ke mana, Pak?” tanya Ellena yang mengekor di belakang Sean, karena tangannya di genggam oleh pria itu. “Gak usah banyak omong!” Sean membuka pintu perpustakaan yang tertutup. Dia melihat ke arah Bima yang sudah langsung berdiri, saat melihat atasannya keliar dari ruangan berisi banyak buku dan dokumen itu. “Siapkan mobil!” perintah Sean pada asisten pribadinya. “Baik, Pak,” jawab Bima yang segera merogoh sakunya untuk menghubungi sopir Sean. Sambil menelepon, mata Bima tertuju pada tangan atasannya yang sedang menggandeng tangan Ellena. Dia sedikit tersenyum meski matanya tidak bisa menyembunyikan rasa kaget dengan tingkah terang-terangan atasannya itu. Ellena yang mengetahui kalau Bima saat ini sedang melihat ke a