Rak Pembuat Galau

1103 Kata

Ellena menatap ke arah punggung Sean yang kini sudah melangkah masuk lebih dulu ke mall tersebut. Pria muda yang menculiknya itu langsung pergi begitu saja setelah memberikan kartu sakti berwarna hitam milik pria itu. Ellena melepaskan nafas berat karena dia kini sudah benar-benar mentok, tidak bisa lagi menolak keinginan dari atasannya. Kalau dia sampai tidak menuruti keinginannya, pasti Sean akan bertindak lebih sesuai keinginannya sendiri. “Ah, ya udahlah. Belanja apa yang aku butuh kan, bukan belanja yang aku ingin. Jadi jangan salahkan aku kalau nanti belanjanya dikit ya, Pak Sean,” gumam Ellena yang kemudian segera melangkah masuk ke dalam mall. Ellena kembali melepaskan nafas berat saat dia melihat pemandangan di sekeliling mall itu. Hampir semua toko yang dia lihat memiliki bran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN