“Papa yakin dengan ini?” tanya Sean. Erik mengangkat pandangannya lagi, “Apa kamu udah punya keputusan?” tanya Erik dengan tatapan tajam. “Udah. Sean akan tinggalkan perusahaan. Sean akan segera mengurus pengunduran diri secepatnya!” jawab Sean dengan tatapan tidak kalah tajam. “Sean!” bentak Erik sambil menggebrak meja. Erik tampak sangat murka pada putra tunggalnya itu. Dia tidak menyangka kalau putranya akan mengkhianati dirinya dengan lebih memilih meninggalkan perusahaan itu dari pada meninggalkan Ellena. Erik telah memberikan Sean surat penyerahan warisan dan perusahaan lebih cepat dari yang seharusnya, dengan harapan putranya kembali sadar dengan apa yang sudah di putuskan Sean untuk menikahi Ellena. Bagi Erik, keputusan yang diambil putranya itu terlalu tergesa-gesa dan pasti