Flash back on. “Papa ketemu sama Ellena?!” tanya Sean kaget mendengar informasi dari asisten pribadinya. “Benar, Pak.” Wajah Sean menegang, “Mau ngapain papa ketemu Ellena?” Nada suara Sean berubah menjadi sangat dalam dan serius. “Saya juga kurang tahu, Pak. Saya hanya mendapat kabar itu saja.” “Kita ke Singapore sekarang!” perintah Sean sambil memasang wajah tenang dan memejamkan mata. Bima langsung menoleh ke belakang, “Tapi Pak, masih ada beberapa jadwal yang ....” “Baik, Pak. Saya akan urus semuanya,” lanjut Bima yang tidak jadi memprotes Sean, setelah dia mendapatkan penolakan Sean lewat mata si bos yang melotot. Bima melepaskan napas berat dengan perlahan. Kini dia harus mengubah jadwal Sean yang harusnya dia lakukan besok. Belum lagi dia harus mencari penerbangan tercepat h