Ellena kembali masuk ke dalam kamar. Dia ingat kalau sambungan teleponnya dengan Vira tadi belum dia tutup. Ellen melihat ponselnya yang tergeletak di atas bantal dan ada Vira di sana.
“Siapa, Ell?” tanya Vira yang sudah mengganti panggilannya dengan sambungan video.
“Pak Bima,” jawab Ellena sambil meletakkan kotak pemberian Bina di atas tempat tidur.
“Eh, apa itu? Kok kayaknya kotaknya gak asing gitu?”
Ellena mengembuskan napas lalu meraih ponselnya, “Pak Bima nganterin ini.” Ellena menunjukkan pemberian Bima pada sahabatnya.
“Waaah, itu barang mahal, Ell. Coba buka, isinya apaan.”
“Buka sekarang?”
“Iya lah. Masa nunggu lebaran. Buruan, aku kepo!” perintah Vira yang ikut penyakit Sean yang suka memaksa.
Ellena meletakkan ponselnya di tempat yang tepat lalu mengangganjalnya dengan
