Bab 73. Meleyot

1184 Kata

“Pak Sean,” panggil Ellena pelan. Sean menghentikan sejenak langkahnya. Dia menoleh ke belakang, di mana Ellena berada. Tapi belum juga dia menjawab panggilan Ellena, Sean kembali melangkah sambil tersenyum. Dia tahu apa yang dimaksudkan Ellena sampai wanita itu membeku di belakangnya. Bagaimana tidak kaget dan membeku, saat akan masuk ke dalam restoran, tiba-tiba Sean meraih tangan Ellena dan menggenggamnya. Kalo ini tepat di tangan ya, bukan lagi melingkari pergelangan tangan Ellena. Ellena semakin bingung mengatur suasana hatinya saat ini. Dia yang sangat tahu sifat Sean yang tak terbantahkan, memilih menurut saja karena entah mengapa rasanya sebagian energinya ikut tersedot dan berpindah ke arah Sean. “Selamat siang, Pak Sean,” sapa salah satu pelayan restoran yang cukup mengenal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN