Bug! Sebuah pukulan keras langsung menghampiri Johan saat dia hendak menyapa tamunya. Pukulan itu berhasil membuatnya terhuyung ke belakang hingga terjatuh. Sean yang sudah menahan emosinya sejak tadi, kini langsung mentransfer semua emosinya itu ke tangannya. Dia memukul Johan yang menurutnya kembali mencampuri urusan pribadinya. Sean masuk ke dalam kamar hotel Johan. Dia menatap Johan dengan penuh amarah dan siap melayangkan tinju keduanya ke wajah Johan. Tentu saja Johan segera menyadarkan dirinya dan berdiri agar dia bisa bersiap menghindar dari serangan mendadak Sean. Rahang kirinya masih sangat nyeri setelah menjadi sasaran tinju Sean tadi. “Kenapa kamu pukul aku, hah! Apa kamu gila!” bentak Johan kesal. “Ini peringatan buat orang yang udah mengabaikan ucapanku! Aku udah bilang