“Mas pamit ya, nanti Mas jemput setelah solat isya.” ucap Dendi pada Sahda, Sahda terlihat mengecup punggung tangan Dendi, ia juga tak lupa memberikan senyuman pada Dendi. “Mas udah pamit sama Umma?” tanya Sahda. “Sudah sayang,” jawab nya. “Jangan pakai sayang keras-keras, nanti ada yang dengar Mas.” protes nya membuat Dendi semakin merasa bangga atas kepemilikan Sahda saat ini, iya Dendi memang menyukai sosok gadis seperti Sahda. “Ya sudah maaf, mas Pamit ya. Dandan yang cantik, umi pasti bangga karena kamu mau temui Umi.” tutur Dendi, Sahda menganggukkan kepalanya. Sahda pun mengantarkan Dendi sampai Dendi masuk kedalam mobil miliknya, Dendi membuka kaca samping mobil. Ia melambaikan tangannya sembari tersenyum dengan sangat manis kepada Sahda, Sahda pun membalas lambaian tangan yang

