Di tempat lain, Fathur yang baru saja mengakhiri perbincangan nya bersama Sahda terlihat melamun keras. Ia seolah tak menyangka jika dirinya mengatakan kalimat yang menyatakan keikhlasannya melepas Sahda tadi, Fathur pun terlihat tersenyum tipis menanggapi hal itu. “Setidaknya aku berusaha untuk membuat mu bahagia Sahda, kau cukup terluka sangat lama. Dan aku tahu akulah penyebab kau memiliki luka itu, aku rela melepasmu Sahda.” ungkapnya, “Aku Rela dan aku ikhlas,” tambahnya. “Mas,” panggil Sahra dari belakang, ia menepuk bahu Fathur. Fathur menoleh kearahnya, lalu tersenyum dengan sangat manis. “Kau sedang apa?” tanya Sahra. “Aku sedang menatap indahnya langit di malam hari,” sahut Fathur, “Kau sudah sehat?” tanya Fathur. “Sudah Mas, dokter bilang besok aku sudah boleh pulang.” jawa

