Air Mata Sahda - Chapter 77

1633 Kata

Keesokan harinya, Sahda yang masih tetap duduk di ruang tunggu itu pun terlihat tertidur dengan menempelkan pipi kirinya di atas bahu sang suami. Dendi pun terlihat melindungi Sahda dengan baik, dan sebelumnya Dendi mengajak Sahda untuk pulang. Namun Sahda menolak, ia merasa takut hal buruk terjadi pada Sahra. Apalagi ibunya pun berada di dalam rumah sakit yang sama. Sahda membuka matanya, ia menatap kikuk kearah pintu ruang operasi. Dendi pun mengusap wajah istrinya dengan Pelan, “Sahra sudah di pindahkan ke ruang ICU pada jam tujuh pagi tadi,” ucap Dendi. “Apa aku bisa melihat nya?” tanya Sahda. “Siapapun belum dapat melihatnya,” jawab Fathur dari belakang. “Mas Fathur masih disini?” tanya Sahda. “Iya,” jawab nya singkat. “Mas Adi sama Retno pulang?” tanya Sahda. “Iya baru tadi, n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN