Sesaat setelah ia mendengar kalimat itu, ia mencoba membangunkan suaminya dengan pelan. Ia masih dapat bersikap dengan tenang, “Mas, Mas bangun.” Ucapnya berbisik di telinga Fathur. Sahda memberanikan diri mengecup pipi Fathur, Fathur terbangun dari tidurnya. “Apa yang kau lakukan?” Tanya Fathur, “Bisakah bersikap dengan sopan?” Lanjutnya. Sahda terdiam, Ia tersenyum dengan sangat manis. Dalam hatinya rasa kesal saat mendengar gigauan Fathur itu ia tahan sejenak. Sahda menatap wajah Fathur dengan tatapan yang sangat lekat, “Aku mau tidur di kamar ini, dengan suami ku. mungkin ini tidur untuk kita terakhir kalinya, tanpa adanya pembatas dan tanpa kita berpisah" Ucap Sahda, air matanya menetes kala ia berbicara pada Fathur. Fathur terdiam dan merasa tidak mengerti dengan ucapan yang Sah

