Calista mengetuk beberapa kali layar ponselnya, berharap ponselnya kembali bekerja secara normal. Tapi sayang sekali sejak dua menit yang lalu layar ponselnya mati, padahal baterainya masih banyak. Calista berdecak kesal, ponsel ini sudah menemani Calista sejak ia awal-awal ia disini hasil dari gajinya bekerja di pabrik dulu. Sudah lebih empat tahun ponsel ini menemani dirinya dan mungkin ini batas maksimal setelah sering macet dan mati tiba-tiba. Mungkin Calista harus membeli ponsel baru, tapi ia harus menunggu sampai ia mendapatkan gaji beberapa kali. Dalam hati Calista berharap ponselnya akan hidup kembali seperti kejadian sebelum-sebelumnya. "Kenapa?" Pertanyaan itu mengalihkan tatapan Calista dari ponselnya yang mati kearah Revano yang baru saja keluar dari kamar mandi. Langkah pri