Hari itu, matahari siang memantul lembut di kaca kantor klien besar tempat Ethan dan Lily akan menghadiri lunch meeting. Gedung itu berada di pusat bisnis, lantai atasnya menawarkan pemandangan kota yang menakjubkan—jendela besar membiarkan sinar matahari menembus, membuat setiap meja terlihat hangat dan elegan. Lily duduk di kursi penumpang mobil Ethan, menata berkas di tas kecilnya sambil mencoba menenangkan diri. Ia sudah terbiasa menghadapi rapat dengan klien, tapi kali ini ada perasaan berbeda yang mengusik dadanya. Tidak hanya karena ini pertemuan penting bagi perusahaan, tetapi juga karena ia akan duduk di samping Ethan, bos sekaligus pria yang hatinya mulai ia susun ulang setiap hari. “Lily,” suara Ethan terdengar di sampingnya, lembut namun tegas. “Aku ingin kamu tenang hari ini