"Kenapa Koko tiba-tiba mencium, Khay?" tanya wanita itu sambil menundukkan kepala. Saat ini Khayra benar-benar malu. Karena selama ini ia belum pernah bersentuhan dengan laki-laki. Kecuali dulu, di saat Arrion dengan paksa menyentuhnya. Namun, sekarang pria itu sudah resmi menjadi suaminya. Inilah yang dinamakan takdir. Pria yang dulu sempat ia benci, sekarang sudah sah menjadi imam yang akan menuntun hidupnya kelak. "Kenapa kamu harus malu, Khayra? Bukankah kita sekarang sudah sah menjadi suami istri? Jadi tidak ada lagi batasan serta penghalang di antara kita, Sayang." Arrion mengatakan itu sambil tersenyum menatap istrinya, yang saat ini menyembunyikan wajah di bahu Arrion. "Iya, Ko. Hmm, tapi —" "Tidak ada tapi-tapian, Sayang. Mulai hari ini kamu harus terbiasa. Jangan bersikap ma