Jihan segera mencium tangan kedua mertuanya, ketika ia hendak berpamitan. Qidam yang melihat interaksi istrinya, langsung mengikuti apa yang dilakukan oleh wanita itu. "Ya sudah, Ma, Pa. Kalau begitu kami permisi dulu. Assalamu'alaikum." Jihan mengatakan itu sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan kedua mertuanya. Sementara Qidam yang mendengar Jihan memanggilnya dengan sebutan, mas. Membuatnya merasa sedikit aneh. Karena biasanya ia sering dipanggil dengan sebutan kak, oleh para wanita. Termasuk Khayra. Kini mereka berdua pun sudah berada di dalam mobil. Qidam segera menghidupkan mesin mobilnya, lalu melajukan ke arah kampus. "Aku tidak suka dengan panggilan, Mas. Sebaiknya kamu panggil aku dengan sebutan, kak saja," pinta pria itu. Jihan pun tersenyum, ketika mendengarnya. "Suka-